Rabu, 25 Februari 2009

sepeda antik



Suatu pagi ketika aktivitas bersepeda sehabis subuh sedang berlangsung , tiba-tiba di kejauhan terlihat sebuah sepeda tua (jelas ada yang ngonthel) menyapa, sapaan itulah menjadi embrio jalinan tawar menawar...harga pas...dan tancap onthel dibawa ke rumah.

Sepeda ini buatan Belanda tahun 1947 dilihat dari nomor serinya (menurut pakar-pakar sepeda), nyaman dikendarai seperti gazelle, walaupun tidak terkenal seperti simplex, gazelle, ataupun batavus, sepeda ini patut diperhitungkan , selain nyaman bentuk rangkanya sangat menarik untuk dilihat.

Selasa, 24 Februari 2009

simplek


berburu di brebes, dari seorang ketua rw yang tidak dinyana-nyana mempunyai simpanan sepeda simplex yang masih originil, dari yang tidak bawa uang karena tidak rencana membeli sepeda ...akhirnya simplex pun dibawa pulang.

Kondisi waktu disimpan sangat memprihatinkan karea dipenudi sarang laba-lana, sehingga penampakannya meirip sepeda horor yang sangat tidak tarawat

sepeda antik

berkeinginan mempunyai sepeda antik setelah melihat koleksi-koleksi yang ada di internet, menggugah tekah suatu saat saya dapat menemukan dan mempunyai sepeda, dengan niat mengumpulkan rejeki untuk membeli sepeda antik, dimulailah perburuan rejeki dan sepeda antik.

Perburuan sepeda onthel pun dimulai dimulai dari para blantik di Brebes jatibarang, balamoa, banjaran, sampai ke comal, pengalaman-pengalaman tersebut memberikan gambaran harga, bentuk , keorisinilan, dan tren, dan sampailah kepada haji wir de daerah tegalwangi talang yang mempunyai koleksi dan di dol (dijual), nah jatuhlah pilihan pada sepeda gazelle dames seri 9, dengan kondisi seperti itu dan kesepakatan harga maka sepeda pun pindah tangan

Rabu, 11 Februari 2009

VIRUS


Dikenalkan batu permata ini oleh seorang tukang cukur bernama tarwad, pada waktu itu saya sedang bercukur ria dan dengan senangnya dia menceritakan bahwa batu ini diambil dari pohon beringin di tengah kuburan (saya pun manggut-manggut) mendengar ceritanya,.
Keindahan batu ini terletak pada uratnya yantg kemas-emasan, terserah ceritanya si empunya yang mendapat dari tengah kuburan, ataupun tengah hotel , tetapi yang penting apakah bisa dilamar , tanya saya ke si empunya, boleh asal ada ganti untuk beli minyak..ya….boleh, maka kesepakatanpun jadilah..dan langsung saja si virus urat keemasan pun berpindah tangan, tanpa jampi-jampi pun batu permata bisa berpindah dan….tidak kembali ke si empunya.

YAKUT


Ada yang istimewa pada batu permata ini, hal ini terjadi pawa waktu saya melamar batu ini, pada waktu itu beberapa batu yang dipunyai beliau (alhm Bp Cholil Asya’ari) diletakan di meja, tetapi batu yang saya sukai tidak ada di meja tersebut, lalu saya tanyakan kepada beliau pak mana batu yang dipakai kemarin, dan jawabannya , ya…..ini yang paling pinggir, sayapun tidak percaya, memang kebetulan pada saat itu didalam rumah tidak terkena cukup cahaya matahari, dan tersibaklah keanehan batu permata ini.
Warna kuning seperti ini baru terlihat apabila mendapat pencahayaan matahari yang cukup, namun apabila tidak ada atau kurang pencahayaan batu ini menjadi berwarna putih…..tidak percaya….buktikan sendiri, sehingga mendapatkan tanda pengenal “The magic yellow white” 

Merah rugbi


Pendar cahaya merahnya membuat hati siapa saja tertarik, aura yang ditimbulkannya lumayan tergantung sinar mentari yang ada, konon ceritanya yang punya batu ini milik istrinya yang tidak mau memakai akhirnya dijual, aura yang ditimbulkannya adalah aura kasih yang ap[abila dipunyai oleh yang sudah berkeluarga kurang baik, dengan silsilahnya yang begitu maka batu permata ini mendapat julukan “The Red lover”

SAFIR


Batu permata ini terkenal cukup keras karena kekerannya mencapai angka 8 ukuran kekerasan batu, dipunyai oleh seorang kolektor batu berhubung membutuhkan dana segar akhirnya batu ini jatuh ke tangan saya, kharisma yang ditimbulkan adalah aura kewibawaan, merupakan kesayangan pemiliknya (karena selalu dipakai hee…he…)
Batunya memang tidak bersih, tetapi ada urat ditengahnya(compong –red) yang mengakibtakan batu ini selain antik juga punya seni.
Batu permata ini sebenarnya tidak dilepaskan oleh pemiliknya karena merupakan warisan orangtuanya, maaf (Bpk. Almh Colil Asya”ari) walaupun sudah meninggal peninggalan bapak saya rawat dengan baik.

bluesteen


Keberadaan batu sungguh mempunyai cerita tersendiri seperti perjalanan hidup sesorang yang kian lama mempunyai cerita yang semakin panjang, demikian pula dengan batu ini, pemiliknya bernama bustanul arifin beliau merupakan teman sahabat sekaligus guru bagi saya.Batu permata ini berasal dari bengkulu di bawa pemiliknya ke Jakarta dalam rangka tugas belajar di Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta pada tahun 1998, kemudian dengan daya tarik batu ini membuat saya jatuh hati dan ingin meminangnya, mas bustanul arifin setuju dan samapi saat ini pinangannya belum diserahkan…he…he… horas bah!, sayang batu ini jatuh ketika tidak sengaja mau dipindahkan ke tempat baru maka jadilah 
“The broken Bluesteen”

Giok


Giok
Batu permata ini mempunyai historis yang panjang, dimulai dari perkenalan dengan seorang pembuat pengikat batu akik bernama bapak sopan, yang dengan semangat menawarkan sebuah batu yang katanya sangat bagus dan tua.
Dengan keingintahuan yang besar bermulalah perburuan batu giok yang ternyata sudah berpindah-pindah dari satu orang ke orang yang lainnya, dan sampailah kepada pemilik terakhir, rumahnya dekat sungai kali gung di wilayah slawi kabupaten Tegal, dan dengan berat hati cincin tersebut dilepas.
Dengan beralihnya batu giok oleh empunya kemudian diganti embannya dari kuningan menjadi perak dengan design yang sederhana sesuai dengan kondisi batunya.
Jadilah “The Riverside GioK Stone”