Rabu, 24 Juni 2009

kalisoka - Balamoa - AAS (alun-alun slawi)

,


Bersepeda minggu merupakan acara rutin meluangkan waktu barang sejam dua jam untuk mengeluarkan keringat,...bersepeda memang membuat refresh pikiran setelah lima hari dibebani rutinitas pekerjaan yang tak bakalan selesai..

bersepeda merupakan acara santai menyambung tali silaturahmi sekaligus melihat lebih dekat melihat kehidupan masyarakat di sekitar jalur ngonthel...

Melewati kalisoka

terhampar persawahan luas membentang dari ujung selatan ke ujung utara dan barat, saluran irigasi dalam kondisi baik membawa aliran air ke petak-petak sawah,bapak tani bekerja membersihkan rumput yang tumbuh di sekeliling tanaman padi, sambil bersuara lantang mengusir burung pipit yang menghambur ke sawahnya.....

melewati perkampungan yang khas banyak pohon-pohon duwet kanan kiri jalan, anak-anak kecil bersliweran...

melewati balamoa

jalan yang datar memompa semangat untuk bersepeda cepat, karena ringan ditambah cuaca yang sangat mendukung cerah berawan, pertumbuhan pesat di jalan banjaran balamoa, yang tadinya tanah tegalan atau sawah sekarang sudah menjadi bangunan, rumah dan toko....

finish di Taman kota Slawi (Alun-alun kota slawi)

AAS sekarang sudah menjadi taman pusat rekreasi keluarga, apalagi pada hari sabtu dan lebih-lebih minggu pagi, berbagai sarana permainan anak sampai jualan baju pun ada atau hanya sekedar beli es teh pun ndak papa sambil menikmati buanyaaaknya pengujung...

memang kalau gratisan banyak peminatnya........

Senin, 22 Juni 2009

ayam goreng




liburan kadang membawa kebahaigaan tersendiri bagi anak-anak sekolah, setelah penat dan pusing dan bosan dan lelah berpikir dan dicecar soal-soal ujian , liburan merupakan obat mujarab untuk me-refresh otak sekaligus badan.

Begitupun juga dengan liburan sekolah kali ini, my son and daughter sudah tidak srantan (sabar-red) untuk menikmati liburan sekolahnya, rencana 1 minggu di kroya dan 1 minggu di comal tempat kakek neneknya...., biar puaaaaas menikmati liburan (bisa cari ikan di sungai, lihat matahari terbenam di pesisir, maen sama sepupu..)

Memang liburan masa yang dinantikan bagi anak -anak kita untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar....

Selamat berlibur anaku...nikmatilah dengan riang gembira, masa depan menanti...

Senin, 08 Juni 2009

nggonthel slawi-jatibarang-balapulang





lama tak bersepeda bareng membuahkan kesepakatan nggonthel lagi dengan jalur khusus yang cukup mendebarkan dengkul (karena lumayan ada tanjakan) untuk mempersiapkannya mas munawar, pak slamet, Mr. Dolin, Uwes , Sihab, da Pak Panji rela tidur cepat (biasanya begadang karena malam mingguan).

Dengan semangat, sampai topi pun basah, ternyata memang benar-benar jalur yang menantang sekaligus membuat dengkul mau copot...hosh...hosh..., napas pun berpacu melawan tanjakan yang walaupun tidak terlalu miring , tapi teruuuuuuus naik.

kayuhan demi kayuhan ,  tetes demi tetes keringat pun bercucuran, dan.....Pak panji pun menyuaarakan secara lantang " aku kuaaaaaaaaaaaaaat " (sambil mengepalkan tangan kanannya ke atas, sebagai pembuktian bahwa kita berhasil meempuh jalur maut...he..he... kata Mr. Dolin begitu)

Tenaga pun terkuras...tengak-tengok cari warung yang sudah siap menyediakan secangkir teh panas dan sepiring nasi untuk mengganjal perut yang sudah pada keroncongan minta diisi, dan..mampirlah ke WARTEG Ibu Mully++ di lebaksiu (maksudnya plus..plus... yang jualan menggoda he..he...), pak slamet dan om sihab pun sampai ndak kuat cukup duduk-duduk di depan warungnya.....

Tak terasa hampir 2 jam kita bersama nggonthel bareng, jalur slawi-jatibarang-balapulang-lebaksiu-slawi , memang layak diperhitungkan sebagai jalur yang menanjak dan menguras tenaga, tapi keberhasilan ini dibuktikan tanpa satupun yang turun dari sepedanya alias "nuntun sepeda".

Selamat....kita lanjutkan jalur lain berikutnya....

Senin, 01 Juni 2009

Simplex manten





suka duka berburu sepeda membawa pengalaman yang menjengkelkan, menggelikan, sekaligus menyenangkan, contohnya pengalaman berburu sepeda simplex seri 69778 ini yang betul-betul menjengkelkan, mengesankan dan membahagiakan.

Saking mengeramkan nya (gemes soalnya) maka tak beri judul "Simplex manten", karena saking panjangnya proses dapat melamarnya.

First (kesempatan pertama),

Kunjungan ke Blantik Sepeda di Margadana Tegal (pak Ridwan) membuahkan sebuah petunjuk bahwa ada sepeda simplex masih ori di desa tembok luwung kecamatan adiwerna Kab Tegal, berbekal petunjuk singkat padat dan agak menyesatkan , meluncur ke lokasi dengan ancer2 bahwa lokasi rumah bernama pak haji Kadi, diembe-embeli bahwa disekitar lingkungan rumahnya banyak pohon sawo (memang ternyata buanyaak sekali pohon sawo manila  disana dan menerima cangkokan, saya pun ikut nyangkok sawo harga 25 ribu/cangkokan, kalau berminat dalam jumlah banyak juga boleh).

Dari keterangan Pak kadi sepeda tersebut memang dijual segera, karena yang punya sangat membutuhkan dana segar untuk pengobatan saudaranya, dan sayapun berminat karena setelah melihat sepedanya (velg depan belakang dan rangka  ori, stang ori, spakebor depan belakang ori, cat masih asli , lampu-dinamo bosch, boncengan propeller) tetapi karena kondisi keuangan yang terbatas , saya minta tukar tambah dengan sepeda milik saya yang ada dan disepakati setelah melihat sepeda yang akan ditukar.

Second (kesempatan kedua)

hari yang telah ditentukan pun tiba, transaksi disepakati di Toko Bapak Ridwan di margadana, perjalanan ngonthel ke tegal (karena rumahku dukuhwaru slawi, +/- 16 km) pun jadilah, dengan semanagat dapat simplex dan karena didorong oleh sepeda motor dibelakang (biar cepet sepeda di dorong pake motor he...he.....soale kesel sehingga minta tolong om sihab).

sampai jualah di tempat transaksi, belum kering ludah terucap, belum terkena angin keringat yang menetes di dahi, (karena blantik sepeda sudah hapal masalah sepeda pak kadi, menggagalkan secara sepihak kesepakatan tukar tambah karena dirasa tidak cocok melihat sepedaku...), geraaaamm ...!!!!!!(hrrr....hrrr....) , ditambah lagi sepeda simplex itu langsung dibawa pembeli baru (karenanya peminatnya banyak..lengah sedikit bablaass), dan langsung dibeli.......

waduuuh....lepas dech...

Third (kesempatan ketiga)

Lama mencari..., lama menunggu sambil lihat kanan kiri mungkin ada sepeda simplex yang seperti itu lagi,..pencarian pun berlanjut (sampai kadang mbolos kantor...he...he.....dosa nich...tidak enak nih sama boss), sampai ke larangan, margasari, brebes, dampyak, cilacap....tapi tidak ada yang cocok...., kadang harga cocok barang tidak cocok atau barang cocok harga selangit...

Fourth (kesempatan ke empat)

Pucuk dicinta ulam pun tiba, ternyata sepeda simplex yang dulu saya inginkan dengar2 kabar mau dilepas tetapi syaratnya tukeran dengan sepeda gazelle seri 9, waduh...pupus lagi harapan karena cari sepeda gazelle seri 9 yang orisinil juga tidak mudah dan mahal.

biarkan...mungkin belum jodoh....

lama lagi mencari....

Pucuk dicinta ulam pun tiba lagi, sepeda tersebut ternyata ada di pegadaian tegal, kerena kebutuhan mendesak yang empunya pun menggadaikan sepedanya, dan akhirnya pak kadi mengabarkan bahwa sepeda tersebut sudah di tebus dan ditawarkan lagi kepada saya....dan tanpa ba..bi ...bu...lagi (sebelum keduluan yang lain) setelah proses administrasi dan lain-lain akhirnya sepeda pun akhirnya nongkrong di rumah)

Jodoh memang....sepeda Simplex manten