Senin, 01 Juni 2009

Simplex manten





suka duka berburu sepeda membawa pengalaman yang menjengkelkan, menggelikan, sekaligus menyenangkan, contohnya pengalaman berburu sepeda simplex seri 69778 ini yang betul-betul menjengkelkan, mengesankan dan membahagiakan.

Saking mengeramkan nya (gemes soalnya) maka tak beri judul "Simplex manten", karena saking panjangnya proses dapat melamarnya.

First (kesempatan pertama),

Kunjungan ke Blantik Sepeda di Margadana Tegal (pak Ridwan) membuahkan sebuah petunjuk bahwa ada sepeda simplex masih ori di desa tembok luwung kecamatan adiwerna Kab Tegal, berbekal petunjuk singkat padat dan agak menyesatkan , meluncur ke lokasi dengan ancer2 bahwa lokasi rumah bernama pak haji Kadi, diembe-embeli bahwa disekitar lingkungan rumahnya banyak pohon sawo (memang ternyata buanyaak sekali pohon sawo manila  disana dan menerima cangkokan, saya pun ikut nyangkok sawo harga 25 ribu/cangkokan, kalau berminat dalam jumlah banyak juga boleh).

Dari keterangan Pak kadi sepeda tersebut memang dijual segera, karena yang punya sangat membutuhkan dana segar untuk pengobatan saudaranya, dan sayapun berminat karena setelah melihat sepedanya (velg depan belakang dan rangka  ori, stang ori, spakebor depan belakang ori, cat masih asli , lampu-dinamo bosch, boncengan propeller) tetapi karena kondisi keuangan yang terbatas , saya minta tukar tambah dengan sepeda milik saya yang ada dan disepakati setelah melihat sepeda yang akan ditukar.

Second (kesempatan kedua)

hari yang telah ditentukan pun tiba, transaksi disepakati di Toko Bapak Ridwan di margadana, perjalanan ngonthel ke tegal (karena rumahku dukuhwaru slawi, +/- 16 km) pun jadilah, dengan semanagat dapat simplex dan karena didorong oleh sepeda motor dibelakang (biar cepet sepeda di dorong pake motor he...he.....soale kesel sehingga minta tolong om sihab).

sampai jualah di tempat transaksi, belum kering ludah terucap, belum terkena angin keringat yang menetes di dahi, (karena blantik sepeda sudah hapal masalah sepeda pak kadi, menggagalkan secara sepihak kesepakatan tukar tambah karena dirasa tidak cocok melihat sepedaku...), geraaaamm ...!!!!!!(hrrr....hrrr....) , ditambah lagi sepeda simplex itu langsung dibawa pembeli baru (karenanya peminatnya banyak..lengah sedikit bablaass), dan langsung dibeli.......

waduuuh....lepas dech...

Third (kesempatan ketiga)

Lama mencari..., lama menunggu sambil lihat kanan kiri mungkin ada sepeda simplex yang seperti itu lagi,..pencarian pun berlanjut (sampai kadang mbolos kantor...he...he.....dosa nich...tidak enak nih sama boss), sampai ke larangan, margasari, brebes, dampyak, cilacap....tapi tidak ada yang cocok...., kadang harga cocok barang tidak cocok atau barang cocok harga selangit...

Fourth (kesempatan ke empat)

Pucuk dicinta ulam pun tiba, ternyata sepeda simplex yang dulu saya inginkan dengar2 kabar mau dilepas tetapi syaratnya tukeran dengan sepeda gazelle seri 9, waduh...pupus lagi harapan karena cari sepeda gazelle seri 9 yang orisinil juga tidak mudah dan mahal.

biarkan...mungkin belum jodoh....

lama lagi mencari....

Pucuk dicinta ulam pun tiba lagi, sepeda tersebut ternyata ada di pegadaian tegal, kerena kebutuhan mendesak yang empunya pun menggadaikan sepedanya, dan akhirnya pak kadi mengabarkan bahwa sepeda tersebut sudah di tebus dan ditawarkan lagi kepada saya....dan tanpa ba..bi ...bu...lagi (sebelum keduluan yang lain) setelah proses administrasi dan lain-lain akhirnya sepeda pun akhirnya nongkrong di rumah)

Jodoh memang....sepeda Simplex manten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar